Hai sahabat semua, bagaimana kabar semuanya
/ semoga kalian semua baik-baik saja ya. Duh baru nongol lagi nih saya, hhee ..
Oke sahabat, disini saya akan sedikit kembali bercerita tentang pengalaman
pribadi saya.
Kejadian ini terjadi pada saat saya sedang
bekerja, entah tanggal berapa yang jelas kejadian ini terjadi disalah satu hari
Jum'at pada bulan Desember 2014. Pada saat itu seperti biasa diawali dengan
pagi hari saya berangkat ke kantor tempat saya bekerja, dan seperti biasanya
pagi itu dikantor tepatnya pada jam 08.00 WIB saya langsung disambut dengan
meeting pagi tentang perencanaan kerja pada hari itu, meetingpun berjalan
seperti biasanya dan tak lama dari itu kiranya pukul 10.00 WIB meetingpun
selesai, dan akhirnya semua karyawan kembali ke jobdes'nya masing-masing,
tentunya saya juga begitu meeting selesai seperti biasa saya mempersiapkan
aplikasi semuanya yang dibutuhkan untuk memperlancar pekerjaan saya dilapangan
(Relationship Anchor, salah satu Bank swasta di Indonesia), setelah semuanya
lengkap kiranya pukul 10.30 saya langsung berangkat ke lapangan / daerah
tanggung jawab saya, kebetulan saya ditempatkan di wilayah Kec. Malangbong Kab.
Garut dan Kec. Wado Kab. Sumedang.
Berangkatlah saya dari kantor ke tempat /
zona wilayah saya untuk melaksanakan pekerjaan yang telah diplankan pada
meeting pagi hari tadi, berawal dari kunjungan pertama ke salah satu nasabah
dan alhamdulillah hasilnyapun sesuai plan, berlanjut lagi, lagi, dan lagi ke
nasabah yang lain dan alhamdulillah dari merekapun setidaknya tidak jauh dari
harapan / plan tadi pagi. Namun sahabat disini ada kejadian yang sampai saat
ini tidak bisa saya lupakan, pada siang itu kiranya pukul 11.30 yang seharusnya
/ idealnya seorang pria di hari jumat pada waktu itu sudah mempersiapkan dirinya
untuk pergi ke Mesjid terdekat untuk menjalankan kewajiban mereka sebagai
seorang pria yakni Shalat Jum'at, namun begitu tololnya saya pada saat itu saya
masih terus mementingkan pekerjaan saya, dan mengesampingkan kewajiban saya
terhadap Alloh SWT, sebenarnya pada saat itu saya tidak berniat untuk
meninggalkan Shalat Jum'at karena memang selama ini alhadulillah kiranya saya
selalu memperhatikan kewajiban-kewajiban saya terhadap Alloh SWT, namun pada
saat itu saya hanya berniat sedikit mengulurkan waktu saya untuk mencari /
berangkat ke salah satu Mesjid terdekat di daerah sana, karena pada saat itu
ada 2 Nasabah lagi yang harus saya kunjungi.
Saya masih ingat waktu itu saya sempat bergumam seperti ini
"Nanti dulu ajalah jumatannya, di daerah Sakawayana Malangbong setelah
saya berkunjung ke Pak A...." dan akhirnya sayapun sampai di rumah Pak
A... tersebut dan ketika saya sampai di rumahnya beliau terlihat akan berangkat
ke Mesjid untuk persiapan Shalat Jumat, akhirnya dari situ tak lama saya
berbincang sedikit dengan beliau karena terburu waktu, oke selesailah 1 nasabah
dari yang saya sebutkan tadi / dari sisa 2 nasabah yang harus saya kunjungi,
dan sebenarnya di daerah sanapun saya sudah menemukan Mesjid walaupun tidak
besar namun Mesjid itu katanya sering dipakai untuk Ibadah Shalat Jum'at dan
memang ketika saya melewati Mesjid tersebut sudah mulai banyak orang berkumpul.
Namun sangat disayangkan sahabat / begitu bodohnya saya, pada
waktu itu saya kembali bergumam "Ah masih jam 11.40 / masih ada waktu,
nanti aja Shalat Jum'atnya di mesjid yang di depan setelah saya berkunjung ke
rumah Ibu O... (1 orang lagi nasabah yang harus saya kunjungi)" akhirnya
sayapun melanjutkan perjalanan ke daerah Sakawayang Malangbong, kiranya 10
menit dari situ saya pun sampai di rumah Ibu O... dan seperti biasa terjadi
dialog antara seorang petugas bank dengan nasabahnya, yang tak lama urusan
itupun selesai kiranya pukul pukul 11.50 saya keluar dari rumah Ibu O...
tersebut dan bahkan sebelum melanjutkan perjalanan saya sempat bertanya kepada
Ibu O...
Saya : "Bu masjid terdekat di daerah sini dimana ya ?"
Ibu O... : "Ohh terus aja pak, kiranya 50m dari sini bapak
akan menemukan mesjid"
Saya : "Oh iya kalau begitu terimaksih banya bu"
Ibu O... : "Iya sama-sama pak"
Akhirnya sayapun melanjutkan perjalan tersebut yang pada
akhirnya tak lama saya menemukan sebuah Mesjid kecil yang mungkin disarankan
oleh Ibu O... tersebut, namun karena pada saat itu saya melihat Mesjid tersebut
menurut pandangan saya kurang nyaman akhirnya sayapun kembali bergumam "Ah
kayanya gak bakalan nyaman Shalat Jum'at disini mah, coba cari lagi Mesjid aja
deh di depan nanti / di sekarwangi soalnya ada Mesjid lumayan nyaman tuh disana
mah", dan sayapun malah terus melanjutkan perjalanan yang pada akhirnya
mempertemukan saya dengan salah satu persimpangan jalan ditengah perkampungan
dan memang pada saat itu saya akui saya tidak begitu mengenal jalan didaerah
tersebut yang pada akhirnya saya mencoba bertanya ke pada salah seorang wanita
yang kebetulan lewat di daerah sana.
Saya : "Selamat siang mbak, mohon maaf menggangu. mau
bertanya sebentar, kalau jalan yang tembus ke daerah Sekarwangi Malangbong ke
sebalah mana ya / apakah saya harus lurus atau belok ke arah kanan ?
Wanita : "Oh iya silahkan pak, kalau jalan yang tembus ke
daerah Sekarwangi bapak tinggal ngambil arah yang lurus aja"
Saya : "Oh begitu ya mbak, terimakasih banyak"
Wanita : "Iya sama-sama pak"
Karena si mbak tersebut memberi petunjuk
seperti itu akhirnya dengan yakinnya saya meneruskan / memilih jalan arah
lurus, namun sahabat setelah cukup panjang saya lewati jalan tersebut saya
belum menemukan daerah yang saya tuju, akhirnya saya kembali mencoba mencari
bantuan untuk bertanya lagi, tak lama bertemulah saya dengan seorang Nenek yang
sedang duduk dipinggir jalan dengan segunduk kayu bakar yang dibawanya.
Saya : "Assalamualaikum, nek maaf saya mau nanya kalau
jalan menuju ke sekarwangi kemana ya ?
Nenek : Dengan simple beliau menjawab "Terus aja lurus
nak"
Saya : "Oh iya terimakasih nek"
Nenek : "Sama-sama nak"
Sayapun akhirnya meneruskan perjalanan
dengan terus saja lurus, dan bahkan pada saat itu saya menambah kecepatan
kendaraan saya, karena memang ketika melihat waktu sudah waktunya Adzan. Namun
apa yang terjadi saat itu sahabat, pada saat itu bukannya saya menemukan daerah
tujuan tapi saya malah terus masuk ke daerah yang sangat asing bagi saya yang
akhirnya saya mengambil keputusan untuk berbalik jalan, sayapun berbalik jalan
kembali menyusuri jalan yang tadi saya lewati dengan arah yang berbalik hingga
sampailah saya ditempat si Nenek tadi duduk dan sayapun kembali bertanya kepada
beliau.
Saya : "Nek, maaf gak salah itu jalan yang arah lurus
kesana adalah jalan ke sekarwangi ? soalnya barusan saya telusuri malah masuk
ke daerah yang tidak saya kenal."
Nenek : "Oh gitu ya nak, berarti kamu sekarang harus lurus
sedikit dan ngambil arah kekiri, tadi kamu sampaikan ke persimpangan ?"
Saya : "Iya nek tadi saya sampai dipersimpangan, oh jadi
gitu ya nek begitu saya sampai dipersimpangan yang didepan saya harus belok
kiri ?"
Nenek : "Iya kesana nak"
Saya : "Terimakasih nek"
Nenek : "Sama-sama nak"
Begitupun seperti tadi saya langsung
berbalik lagi ke arah yang ditunjukan oleh si nenek dan saya menancap gas
kendaraan saya dengan kencang karena waktu telah mepet dan saya sangat tidak
ingin jika saya sampai ketinggalan Shalat Jum'at, namun apa yang kembali
terjadi sahabat setelah saya menuruti saran yang kedua kalinya dari nenek
tersebut (lurus dan belok kiri) ternyata setelah cukup jauh saya menelusuri
jalan tersebut malah mempertemukan saya dengan jalan buntu / dengan daerah yang
jauh lebih asing dari daerah tadi sebelumnya. Karena jalan itu buntu akhirnya
sayapun kembali berbalik arah sehingga sampailah kembali ke tempat ketika tadi
saya 2x bertemu dengan si nenek, namun yang anehnya sahabat, padahal belum
terlalu lama saya meninggalkan tempat itu ternyata ketika saya memutuskan
berbalik arah dan melewati tempat tersebut saya tidak menemukan si nenek
tersebut bahkan tidak menemukan sedikitpun kayu bakar yang tadi sebelumya saya
lihat menggunduk sekian banyaknya. Anehhh. L
Namun pada waktu itu saya tidak begitu
menghiraukan hal itu karena pada waktu itu yang penting bagi saya, saya harus
menemukan jalan keluar dari sini secepatnya untuk saya dapat tembus ke daerah
tujuan saya dan segera melaksanakan Ibadah Shalat Jum'at, saya pun terus
menulusuri jalan berbalik arah yang pada akhirnya kembali mempertemukan saya
dengan persimpangan yang tadi pertama saya menanyakan kepada seorang Wanita /
Mbak". disana saya berpikir karena kalau lurus ke arah utara saya akan
kembali lagi ke daerah Sakawayang dan Sakawayana / daerah nasabah yang saya
kunjungi tadi, dan kalau lurus ke arah selatan itu jalan yang barusan saya
lewati yang bikin saya salah 2x jalan, berarti hanya tinggal ada satu pilihan /
saya harus memilih jalan yang berbelok ke kanan (berbelok ke arah barat) dan
akhirnya saya memutuskan sendiri untuk memilih jalan pilihan terakhir tersebut,
terus saya telusuri jalan tersebut dan akhirnya apa yang terjadi sahabat ? saya
terus menelusuri dan serasa mulai mengenal daerah yang saya telusuri tersebut.
Alhamdulillah sahabat ternyata jalan inilah yang benar / yang seharusnya dari
tadi saya pilih untuk menuju ke arah Sekarwangi, kiranya tidak lama saya
menelusuri jalan ini sayapun sampai di daerah Sekarwangi dan tak lamapun
akhirnya saya sampai di Mesjid yang saya tuju tersebut. Namun sangat
disayangkan sahabat ketika saya sampai di Mesjid tersebut suasananya mulai
sepi, para jamaah telah kembali ke rumahnya karena pada saat itu ternyat waktu
Shalat Jum'at disana telah selesai 20menit yang lalu. L
Akhirnya pada siang itu saya hanya bisa
menjalankan Shalat Dzuhur biasa, dan pada waktu itu di mesjid itu, saya dengan
segera meminta / memohon ampunan kepada Alloh SWT karena saya sedikitnya telah
melalaikan perintah-NYA, yang ternyata berakibat fatal bagi diri saya sendiri /
hukumannya langsung terasa pada saat itu pula. L
Astagfirullahaladzim, ampuni hamba-MU ini Ya Rabb.
Jadi sahabat pelajaran yang bisa kita ambil
dari cerita pendek diatas, yakni kita sebagai seorang Hamba kita harus bahkan
sangat wajib untuk menjalankan perintah-perintah dari Tuhannya, dan harus
dengan segera untuk melaksanakannya / kita tidak boleh untuk menunda-nunda
untuk mengerjakan kewajiban kita, terutama Shalat. dan satu lagi pelajaran yang
bisa kita ambil yakni seburuk apapun suasana di Mesjid jangan menjadikan kamu
untuk tidak khusyu beribadah karena itu adalah Rumah Alloh, tempat suci yang
sangat mulia.
No comments:
Post a Comment