Monday 16 February 2015

NIAT MENGULUR JUM'ATAN BERAKIBAT DUA KALI SALAH JALAN

Hai sahabat semua, bagaimana kabar semuanya / semoga kalian semua baik-baik saja ya. Duh baru nongol lagi nih saya, hhee .. Oke sahabat, disini saya akan sedikit kembali bercerita tentang pengalaman pribadi saya.
Kejadian ini terjadi pada saat saya sedang bekerja, entah tanggal berapa yang jelas kejadian ini terjadi disalah satu hari Jum'at pada bulan Desember 2014. Pada saat itu seperti biasa diawali dengan pagi hari saya berangkat ke kantor tempat saya bekerja, dan seperti biasanya pagi itu dikantor tepatnya pada jam 08.00 WIB saya langsung disambut dengan meeting pagi tentang perencanaan kerja pada hari itu, meetingpun berjalan seperti biasanya dan tak lama dari itu kiranya pukul 10.00 WIB meetingpun selesai, dan akhirnya semua karyawan kembali ke jobdes'nya masing-masing, tentunya saya juga begitu meeting selesai seperti biasa saya mempersiapkan aplikasi semuanya yang dibutuhkan untuk memperlancar pekerjaan saya dilapangan (Relationship Anchor, salah satu Bank swasta di Indonesia), setelah semuanya lengkap kiranya pukul 10.30 saya langsung berangkat ke lapangan / daerah tanggung jawab saya, kebetulan saya ditempatkan di wilayah Kec. Malangbong Kab. Garut dan Kec. Wado Kab. Sumedang.
Berangkatlah saya dari kantor ke tempat / zona wilayah saya untuk melaksanakan pekerjaan yang telah diplankan pada meeting pagi hari tadi, berawal dari kunjungan pertama ke salah satu nasabah dan alhamdulillah hasilnyapun sesuai plan, berlanjut lagi, lagi, dan lagi ke nasabah yang lain dan alhamdulillah dari merekapun setidaknya tidak jauh dari harapan / plan tadi pagi. Namun sahabat disini ada kejadian yang sampai saat ini tidak bisa saya lupakan, pada siang itu kiranya pukul 11.30 yang seharusnya / idealnya seorang pria di hari jumat pada waktu itu sudah mempersiapkan dirinya untuk pergi ke Mesjid terdekat untuk menjalankan kewajiban mereka sebagai seorang pria yakni Shalat Jum'at, namun begitu tololnya saya pada saat itu saya masih terus mementingkan pekerjaan saya, dan mengesampingkan kewajiban saya terhadap Alloh SWT, sebenarnya pada saat itu saya tidak berniat untuk meninggalkan Shalat Jum'at karena memang selama ini alhadulillah kiranya saya selalu memperhatikan kewajiban-kewajiban saya terhadap Alloh SWT, namun pada saat itu saya hanya berniat sedikit mengulurkan waktu saya untuk mencari / berangkat ke salah satu Mesjid terdekat di daerah sana, karena pada saat itu ada 2 Nasabah lagi yang harus saya kunjungi.
Saya masih ingat waktu itu saya sempat bergumam seperti ini "Nanti dulu ajalah jumatannya, di daerah Sakawayana Malangbong setelah saya berkunjung ke Pak A...." dan akhirnya sayapun sampai di rumah Pak A... tersebut dan ketika saya sampai di rumahnya beliau terlihat akan berangkat ke Mesjid untuk persiapan Shalat Jumat, akhirnya dari situ tak lama saya berbincang sedikit dengan beliau karena terburu waktu, oke selesailah 1 nasabah dari yang saya sebutkan tadi / dari sisa 2 nasabah yang harus saya kunjungi, dan sebenarnya di daerah sanapun saya sudah menemukan Mesjid walaupun tidak besar namun Mesjid itu katanya sering dipakai untuk Ibadah Shalat Jum'at dan memang ketika saya melewati Mesjid tersebut sudah mulai banyak orang berkumpul.
Namun sangat disayangkan sahabat / begitu bodohnya saya, pada waktu itu saya kembali bergumam "Ah masih jam 11.40 / masih ada waktu, nanti aja Shalat Jum'atnya di mesjid yang di depan setelah saya berkunjung ke rumah Ibu O... (1 orang lagi nasabah yang harus saya kunjungi)" akhirnya sayapun melanjutkan perjalanan ke daerah Sakawayang Malangbong, kiranya 10 menit dari situ saya pun sampai di rumah Ibu O... dan seperti biasa terjadi dialog antara seorang petugas bank dengan nasabahnya, yang tak lama urusan itupun selesai kiranya pukul pukul 11.50 saya keluar dari rumah Ibu O... tersebut dan bahkan sebelum melanjutkan perjalanan saya sempat bertanya kepada Ibu O...
Saya : "Bu masjid terdekat di daerah sini dimana ya ?"
Ibu O... : "Ohh terus aja pak, kiranya 50m dari sini bapak akan menemukan mesjid"
Saya : "Oh iya kalau begitu terimaksih banya bu"
Ibu O... : "Iya sama-sama pak"
Akhirnya sayapun melanjutkan perjalan tersebut yang pada akhirnya tak lama saya menemukan sebuah Mesjid kecil yang mungkin disarankan oleh Ibu O... tersebut, namun karena pada saat itu saya melihat Mesjid tersebut menurut pandangan saya kurang nyaman akhirnya sayapun kembali bergumam "Ah kayanya gak bakalan nyaman Shalat Jum'at disini mah, coba cari lagi Mesjid aja deh di depan nanti / di sekarwangi soalnya ada Mesjid lumayan nyaman tuh disana mah", dan sayapun malah terus melanjutkan perjalanan yang pada akhirnya mempertemukan saya dengan salah satu persimpangan jalan ditengah perkampungan dan memang pada saat itu saya akui saya tidak begitu mengenal jalan didaerah tersebut yang pada akhirnya saya mencoba bertanya ke pada salah seorang wanita yang kebetulan lewat di daerah sana.
Saya : "Selamat siang mbak, mohon maaf menggangu. mau bertanya sebentar, kalau jalan yang tembus ke daerah Sekarwangi Malangbong ke sebalah mana ya / apakah saya harus lurus atau belok ke arah kanan ?
Wanita : "Oh iya silahkan pak, kalau jalan yang tembus ke daerah Sekarwangi bapak tinggal ngambil arah yang lurus aja"
Saya : "Oh begitu ya mbak, terimakasih banyak"
Wanita : "Iya sama-sama pak"
Karena si mbak tersebut memberi petunjuk seperti itu akhirnya dengan yakinnya saya meneruskan / memilih jalan arah lurus, namun sahabat setelah cukup panjang saya lewati jalan tersebut saya belum menemukan daerah yang saya tuju, akhirnya saya kembali mencoba mencari bantuan untuk bertanya lagi, tak lama bertemulah saya dengan seorang Nenek yang sedang duduk dipinggir jalan dengan segunduk kayu bakar yang dibawanya.
Saya : "Assalamualaikum, nek maaf saya mau nanya kalau jalan menuju ke sekarwangi kemana ya ?
Nenek : Dengan simple beliau menjawab "Terus aja lurus nak"
Saya : "Oh iya terimakasih nek"
Nenek : "Sama-sama nak"
Sayapun akhirnya meneruskan perjalanan dengan terus saja lurus, dan bahkan pada saat itu saya menambah kecepatan kendaraan saya, karena memang ketika melihat waktu sudah waktunya Adzan. Namun apa yang terjadi saat itu sahabat, pada saat itu bukannya saya menemukan daerah tujuan tapi saya malah terus masuk ke daerah yang sangat asing bagi saya yang akhirnya saya mengambil keputusan untuk berbalik jalan, sayapun berbalik jalan kembali menyusuri jalan yang tadi saya lewati dengan arah yang berbalik hingga sampailah saya ditempat si Nenek tadi duduk dan sayapun kembali bertanya kepada beliau.
Saya : "Nek, maaf gak salah itu jalan yang arah lurus kesana adalah jalan ke sekarwangi ? soalnya barusan saya telusuri malah masuk ke daerah yang tidak saya kenal."
Nenek : "Oh gitu ya nak, berarti kamu sekarang harus lurus sedikit dan ngambil arah kekiri, tadi kamu sampaikan ke persimpangan ?"
Saya : "Iya nek tadi saya sampai dipersimpangan, oh jadi gitu ya nek begitu saya sampai dipersimpangan yang didepan saya harus belok kiri ?"
Nenek : "Iya kesana nak"
Saya : "Terimakasih nek"
Nenek : "Sama-sama nak"
Begitupun seperti tadi saya langsung berbalik lagi ke arah yang ditunjukan oleh si nenek dan saya menancap gas kendaraan saya dengan kencang karena waktu telah mepet dan saya sangat tidak ingin jika saya sampai ketinggalan Shalat Jum'at, namun apa yang kembali terjadi sahabat setelah saya menuruti saran yang kedua kalinya dari nenek tersebut (lurus dan belok kiri) ternyata setelah cukup jauh saya menelusuri jalan tersebut malah mempertemukan saya dengan jalan buntu / dengan daerah yang jauh lebih asing dari daerah tadi sebelumnya. Karena jalan itu buntu akhirnya sayapun kembali berbalik arah sehingga sampailah kembali ke tempat ketika tadi saya 2x bertemu dengan si nenek, namun yang anehnya sahabat, padahal belum terlalu lama saya meninggalkan tempat itu ternyata ketika saya memutuskan berbalik arah dan melewati tempat tersebut saya tidak menemukan si nenek tersebut bahkan tidak menemukan sedikitpun kayu bakar yang tadi sebelumya saya lihat menggunduk sekian banyaknya. Anehhh. L
Namun pada waktu itu saya tidak begitu menghiraukan hal itu karena pada waktu itu yang penting bagi saya, saya harus menemukan jalan keluar dari sini secepatnya untuk saya dapat tembus ke daerah tujuan saya dan segera melaksanakan Ibadah Shalat Jum'at, saya pun terus menulusuri jalan berbalik arah yang pada akhirnya kembali mempertemukan saya dengan persimpangan yang tadi pertama saya menanyakan kepada seorang Wanita / Mbak". disana saya berpikir karena kalau lurus ke arah utara saya akan kembali lagi ke daerah Sakawayang dan Sakawayana / daerah nasabah yang saya kunjungi tadi, dan kalau lurus ke arah selatan itu jalan yang barusan saya lewati yang bikin saya salah 2x jalan, berarti hanya tinggal ada satu pilihan / saya harus memilih jalan yang berbelok ke kanan (berbelok ke arah barat) dan akhirnya saya memutuskan sendiri untuk memilih jalan pilihan terakhir tersebut, terus saya telusuri jalan tersebut dan akhirnya apa yang terjadi sahabat ? saya terus menelusuri dan serasa mulai mengenal daerah yang saya telusuri tersebut. Alhamdulillah sahabat ternyata jalan inilah yang benar / yang seharusnya dari tadi saya pilih untuk menuju ke arah Sekarwangi, kiranya tidak lama saya menelusuri jalan ini sayapun sampai di daerah Sekarwangi dan tak lamapun akhirnya saya sampai di Mesjid yang saya tuju tersebut. Namun sangat disayangkan sahabat ketika saya sampai di Mesjid tersebut suasananya mulai sepi, para jamaah telah kembali ke rumahnya karena pada saat itu ternyat waktu Shalat Jum'at disana telah selesai 20menit yang lalu. L
Akhirnya pada siang itu saya hanya bisa menjalankan Shalat Dzuhur biasa, dan pada waktu itu di mesjid itu, saya dengan segera meminta / memohon ampunan kepada Alloh SWT karena saya sedikitnya telah melalaikan perintah-NYA, yang ternyata berakibat fatal bagi diri saya sendiri / hukumannya langsung terasa pada saat itu pula. L
Astagfirullahaladzim, ampuni hamba-MU ini Ya Rabb.


Jadi sahabat pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita pendek diatas, yakni kita sebagai seorang Hamba kita harus bahkan sangat wajib untuk menjalankan perintah-perintah dari Tuhannya, dan harus dengan segera untuk melaksanakannya / kita tidak boleh untuk menunda-nunda untuk mengerjakan kewajiban kita, terutama Shalat. dan satu lagi pelajaran yang bisa kita ambil yakni seburuk apapun suasana di Mesjid jangan menjadikan kamu untuk tidak khusyu beribadah karena itu adalah Rumah Alloh, tempat suci yang sangat mulia.

No comments:

Post a Comment